Pada Pelabuhan Sunyi Sore itu
Oleh: Natalia Elfrida
Mestinya pulang sebelum pelabuhan sunyi sore itu,
Di pelabuhan mendung
meraung, gelap menyayat
Ombak kecil berdialog
bersama angin yang menyapu perlahan
Perangkap pemancing
menyerbu ibu pertiwi
Aku rindu menatapmu
Setiap melihat pakaian
perangmu yang gagah lengkap dengan senjata
Pengusir pemberontakan
bangsa ini
Mestinya pulang sebelum
pelabuhan sunyi sore itu,
Selendang sutera
pembalut luka pada perang siang itu,
Sudah kutenun dengan
perih dan pilu di rumah mu,
Cuaca semakin tawar dan
pelabuhan semakin sunyi sore itu
Riak air mataku
mengedur
Tenggelam
Seram
Jika tak ada lagi kabar
tentang kepergian mu membela bangsa ini,
arah senja akan meniris
rupa cinta sunyi
di halaman rahasia sapu tangan dari Bandung
Mestinya pulang sebelum
pelabuhan sunyi sore itu,
Penulis adalah siswi
kelas XI Akuntansi SMK Pelita Raya Jambi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar